Loading...

PELUANG INVESTASI SEKTOR ESDM

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Proyek PLTS Banten akan memanfaatkan kuota 100 MW PLTS di Provinsi Banten pada 2025 menggunakan jaringan transmisi Jawa-Madura-Bali, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 23% pada 2025.

Pengembangan PLTS berkapasitas 50 MWp di Provinsi Banten yang terdiri dari empat blok dan sebuah rumah pembangkit.

Pemrakarsa : Pemerintah Provinsi Banten

Estimasi Produksi Listrik : 78 GWh/tahun

Lokasi : Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.

Revenue Per Tahun : Rp. 80 Miliar (Tahun ke 1-10) dan Rp. 50 Miliar (Tahun ke 11-25)

Luas Lahan : 87,5 Ha

Nilai Investasi : Rp. 401,94 Miliar

Skema Bisnis : B2B, Build Own Operate

Payback Period : 6 tahun 8 bulan

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

WKP Gunung Endut memiliki potensi panas bumi sebesar 180 MW, potensi ini terdiri dari 100 MW (sumber daya spekulatif) dan 80 MW (cadangan terduga). Untuk itu, perlu dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas 40 MW untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik Provinsi Banten hingga tahun 2025.

Pengembangan WKP Gunung Endut mencakup sarana pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik.

Pemrakarsa : Pemerintah Kab.Lebak

Skema Bisnis : Business to Business

Lokasi : Gunung Endut Kabupaten Lebak

Pengurangan PPh pada industri pionir.

Luas Lahan : 25.670 m2

Insentif dan kemudahan investasi lainnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Banten menjadi kontribusi penting dalam transisi energi di Indonesia. Pada tahun 2021, tingkat pemanfaatan energi angin di Indonesia sebesar 131 MW dan diperkirakan meningkat sebesar 7,7% pada tahun 2025.

Pengembangan PLTB Ujung Kulon yang menghasilkan energi listrik yang memanfaatkan energi angin.

Pemrakarsa : Pemerintah Provinsi Banten

Skema Bisnis : Business to Business

Lokasi : Ujung Kulon Kab. Pandeglang

Pengurangan PPh pada industri pionir.

Potensi Kapasitas : 150 MW

Insentif dan kemudahan investasi lainnya.

Geopark Bayah Dome

Delienasi kawasan Geopark bayah Dome mencakup 15 kecamatan dengan luas total 201.537 Ha. Geopark Dome mengangkat empat sub-tema kawasan secara geologi, yakni endapan delta purba, intrusi granodiorit, mineralisasi kubah bayah, dan zona depresi citorek.

Pengembangan Geopark Bayah Dome pada geosite tertentu.

Pemrakarsa : Pemerintah Kab. Lebak

Skema Bisnis : Pemanfaatan BMN/D

Lokasi : Kabupaten Lebak

Insentif dan kemudahan investasi lainnya.

Jumlah Geosite : 32 Geosite

Infrastruktur Terdekat : Konektivitas Jalan Nasional dan Pelabuhan Bayah.

Geopark Ujung Kulon

Geopark Ujung Kulon adalah salah satu geopark dengan keanekaragaman hayati, seperti hutan bakau, hutan hujan tropis, savana, dan terumbu karang. Geopark Ujung Kulon juga memiliki berbagai jenis keanekaragaman geologi seperti batuan sedimen, batuan vulkanik, dan batuan beku.

Pengembangan Geopark Ujung Kulon pada geosite tertentu/seluruhnya.

Pemrakarsa : Pemkab. Pandeglang

Skema Bisnis : Pemanfaatan BMN/D

Jumlah Geosite : 31 Geosite

Insentif dan kemudahan investasi lainnya.

Lokasi : Kecamatan Sumur, Cimanggu, Panimbang, Cigeulis, Sukaresmi, Pagelaran, Labuan, dan Carita.

Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah nilai Penanaman Modal